Share

17. Tumbal

Permintaan maaf Nurlaila tidak mengubah apa pun, apalagi menghapus dosa-dosa atas perbuatan mereka yang telah membuat perjanjian dengan jin hanya demi harta.

“Mendiang Papa sudah kehabisan akal, hanya itu satu-satunya cara untuk bisa lepas dari ancaman para penagih utang. Kalau kami enggak segera bayar, mereka enggak akan segan membakar rumah atau melukai kami. Waktu itu kamu masih kecil, dan sebagai orang tua, kami enggak bisa membiarkan masa depanmu terancam. Tolong, pahamilah, Hendi, ampuni dosa-dosa kami.”

Nurlaila ingin bersimpuh di kaki anaknya andaikan dengan berbuat begitu dia bisa meraih simpati Hendi. Tetapi, raut wajah Hendi yang dingin membuatnya takut.

“Jangan pakai aku sebagai alasan untuk membenarkan pilihan kalian! Apa Mama tahu berapa harga yang harus kubayar karena kelakuan kalian itu? Makhluk itu ganti mengincarku, Mah! Kini, aku yang harus gantikan Papa untuk memenuhi ritual pesugihan kalian.”

“Enggak mungkin! Ini salah.” Nurlaila menggelengkan kepala. Batinnya men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status