Share

48. Harga

Tangis Karmila berganti gelak tawa. Setelah lelah dengan semua ironi dan tragedi yang terjadi di dalam hidupnya, Karmila mendadak merasa kisah hidupnya adalah sebuah komedi.

“Karmila.” Andaru memanggilnya. Ada getaran kecemasan dalam suaranya yang parau.

Mendengar ayahnya memanggil namanya, Karmila tahu bahwa sosok yang datang itu memanglah ayah sejatinya. Tidak setiap saat ada sosok ghaib, bukan manusia yang mengaku sebagai ayahnya.

Karmila menarik napas panjang, mengembuskannya pelan-pelan, merasa debar kencang di dadanya sedikit berkurang, barulah dia berbalik, menghadap ayahnya, Andaru. Wajah ayahnya memang sudah rusak, tetapi Karmila masih mengenali sepasang bola mata itu karena saat dia menatapnya, dia merasa seperti sedang memandangi cermin, memandang balik ke bayangannya sendiri yang ditangkap oleh cermin. Ya, sepasang mata Andaru, mengingatkannya akan sepasang matanya sendiri.

“Sialan! Kau benar ayahku!” Karmila tersenyum simpul.

“Apa berlebihan kalau aku menginginkan sebuah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status