Share

49. Perpisahan

Tubuh Karmila gemetar mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya sendiri. Dengan wajh pucat dia menatap Andaru, bertanya, “Benar, kan?”

Andaru tidak berkata apa-apa, tetapi kebisuannya itu sendiri sudah bisa memberikan Karmila jawaban yang sebenarnya tidak ingin dia dengar.

“Kembalilah pulang,” kata Andaru akhirnya setelah jeda cukup panjang di antara mereka.

Karmila mendesah, melirik Hendi yang masih koma.

“Tidak ada yang bisa kau lakukan untuk orang itu.” Kembali Andaru berkata.

“Apa yang Ayah tahu tentang Bang Hendi? Apa Ayah tahu penderitaan apa saja yang sudah ditanggungnya?”

“Semua yang terjadi kepadanya tidak ada hubungannya denganmu, denganku, atau dengan keluarga kita. Dia hanya orang asing, untuk apa kau begitu peduli kepadanya?” Gigi Andaru gemeretak. Dari dalam dadanya berkobar bara api saat melihat sendiri bagaimana putrinya membela seorang laki-laki yang menurutnya sangat lemah. “Aku kira, Dirga kekasihmu, bukannya dia.”

“Dirga? Jadi Ayah sudah bertemu dengan dia?” Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status