Share

WALLPAPER

Qiya melirik jam di pergelangan tangan kirinya, bel masuk masih lama tapi ia sudah merasa bosan menunggu seseorang di halte dekat rumahnya sendirian. Ada banyak orang sih tapi ia tidak kenal. Dan ada juga anak sekolah lain.

"Ish lama banget buset! Apa gue yang kepagian ini siap-siapnya?" Gumam Qiya sambil celingukan mencari seseorang.

Ia janjian dengan Irham untuk berangkat bersama menggunakan angkutan umum. Padahal Qiya bisa saja berjalan sampai sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh itu. Tapi kadar kemalasan Qiya selalu berada di angka 90% jadi ya tidak mungkin Qiya mau berjalan.

"Hai pacaarr" sapa Irham yang sekarang sudah berdiri di samping Qiya dengan senyum manis andalannya.

"Lama banget keong! Kalo angkutannya udah ada beneran gue tinggal lo" ucap Qiya kesal.

Irham terkekeh lalu tangan kirinya merangkul pundak Qiya layaknya teman. "Maaf ya beb, gue kan tadi sama papa buat sampe pe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status