Share

63

Bagian 63

            “Ris, aku sudah selesai.” Pria yang rambutnya disisir ke arah belakang dan tampak lembab bekas air wudu tersebut duduk di kursi kemudinya.

            “Iya. Aku salat dulu,” jawabku sembari menegakkan jok dan menarik napas dalam sebelum keluar mobil.

            “Tunggu,” cegahnya dengan wajah yang tampak mengamati. “Ada sesuatu?” Tuh, kan. Dr. Vadi lama-lama memang mirip sekali dukun atau anak indigo. Bisa-bisanya dia tahu bahwa aku sedang memikirkan sesuatu.

            “Tadi Ibu kirim pesan. Katanya udah mau berangkat. Abah minta jemput sama kamu, Mas. Nggak mau naik taksi.”

            Wajah dr

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status