Share

Bab 30: Membalas Mertua dan Suamiku

Bab 30: Membalas Mertua dan Suamiku

Malam datang, hujan berganti gerimis dan kondisi jalanan yang tadi lengang ramai kembali. Kami keluar dari warung makan usai mengganjal perut dan salat Magrib. Kami akan pulang ke kota sebelum jam sepuluh malam karena harus mampir ke rumah Tiara terlebih dahulu. Bang Agam terpaksa menurutiku sesaat lalu meski wajahnya manyun sepanjang waktu.

“Yang mana rumahnya, Dek?” Bang Agam menanyaiku.

Pria itu berkeringat, pelipisnya banjir dan wajahnya berekspresi aneh. Dia juga terlihat bingung saat menyetir, bahkan menekan tombol wiper kaca mobil hingga kami kaget.

“Jangan pura-pura tidak tahu, Bang. Berbulan kamu pulang ke rumah itu,” sindirku sembari melipat kedua tangan di dada.

Bak terlakban mulutnya, Bang Agam diam. Dia hanya memandang lurus ke jalanan, lalu membelokkan mobi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status