Share

Bab 15-Dipergoki?

Pelakor's POV

Aku mengunci pintu kamar dengan rapat. Sedangkan Mas Adam langsung berbaring di atas ranjang.

"Maksdunya lahan sawit tadi gimana, Mas?" tanyaku masih belum mengerti.

Mas Adam memandangku dan mengedipkan satu matanya dengan genit ke arahku. Ia memberiku kode untuk berbaring juga di sebelahnya. Aku langsung mendekatinya.

Mas Adam memelukku ketika aku sudah berada di sebelahnya. "Aku kangen banget sama kamu, Sayang." Ia mengatakan itu padaku sembari terus mengecup seluruh bagian wajahku dengan penuh nafsu.

"Mas ceritain dulu yang tentang lahan sawit tadi," kataku mengerucutkan bibir. Aku tidak suka jika seseorang mengatakan sesuatu padaku, tapi tidak selesai.

"Jangan setengah-setengah dong," imbuhku lagi.

Mas Adam membenarkan posisi tidurnya menjadi miring ke arahku. "Ghinda akan memberikan dua lahan sawit itu padaku, Sayang. Itu bisa kita jadikan bekal kita untuk berumah tangga."

Aku tersenyum sumringah. Akhirnya rencana yang telah jauh-jauh hari kami inginkan terwujud jug
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status