Share

Bab 21-Mendengar Pengkhianatan

Aku berdehem. "Hmm. Gitu ya. Tumben, Mas. Biasanya kamu selalu mengenalkan teman-temanmu ke aku. Kok yang ini nggak kamu kasih tahu ke aku."

Aku menambahkan kalimatku lagi. "Biasanya juga kamu si paling excited nunjukin foto temen kamu yang aku belum kenal. Kok yang ini nggak?"

Mas Adam terdiam sejenak. Ia tampak berpikir untuk mencari alasan lagi. Lalu, tak lama setelah itu bibirnya tersungging. "Hm. Ya karena temenku yang ini private banget hidupnya. Mana punya dia media sosial. Makanya nggak ada foto dia yang mau aku tunjukin ke kamu, Sayang."

Sejauh ini, alasannya masih masuk akal. Aku dapat menerimanya.

"Dek, besok bisa nggak di urus cepet sertifikaf lahan sawit itu?" tanya Mas Adam tiba-tiba. Pembasahan tentang lahan sawit ini sudah dibahas tadi, tapi ia membahasnya lagi.

Keningku berkerut. Merasa heran, entah kenapa suamiku ingin sekali cepat-cepat aku urus lahan sawit itu untuknya. "Kenapa, Mas?"

"Hmm. Ya kalau lama-lama, nanti aku dibully terus sama temen-temenku kalau ngumpu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status