Share

Bab 25-Tamparan

Aku membuka mata secara perlahan. Ku lihat langit-langit ruangan bernuansa putih. Tentu aku mengenalnya. Ini adalah kamarku. Jarum pendek di jam dinding ke arah angka 8. Ku lihat di balik tirai, sudah terang. Berarti ini sudah pagi. Aku sudah lama tidak sadarkan diri. Sekilas teringat kejadian tadi malam. Membuatku muak dan mengundang luka yang menganga di ulu hati.

"Ghin? Pusing nggak kepala kamu?" Sebuah pertanyaan langsung ku dengar dari suara seorang wanita. Bisa ku rasakan tangannya menggenggam erat jemariku. Aku mengenalnya. Dia pasti Birana.

Aku menggeleng. Dengan pelan menjawab, "Mendingan."

"Ghin, ayo minum dulu. Bu bidan suruh kamu banyak-banyak minum." Bira mengambil segelas air dan membantuku untuk sedikit duduk.

Aku menurutinya. Lagi pula kerongkonganku memang kering. Aku butuh minum air.

Setengah gelas sudah ku teguk. Bira membantuku untuk kembali dalam posisi semula. Ia dengan telaten menyelimuti kakiku juga. Sudah ku duga, pasti Bira menginap di rumahku.

"Tadi malam ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status