Allen mengepalkan kedua tangannya saat mendengar Sean mengatakan hal yang tidak masuk akal. Apakah Sean mengira kedekatan dokter Vera dengannya adalah sebagai sepasang kekasih? Apakah Sean mengira dirinya penyuka wanita yang tua?" Apa maksud kamu mengatakan hal itu? Apakah kamu berpikir jika aku dan dokter Vero memiliki hubungan semacam kekasih?" Tanya Allen dengan sedikit kesal.Sean menaikan alisnya. " Lalu? Kenapa kamu seolah oleh ingin menjelaskan padaku mengenai hibungan kamu dengan dokter Vera? Apakah kamu akan meminta aku untuk mencabut tuntutan pada dokter Vera?. Allen di sini aku yang di rugikan, apapun hubungan kamu dengan dia, aku tidak akan mencabut tuntutan aku. Karena apa yang dilakukan dokter Vera sudah sangat jahat. Aku menderita fisik dan mental, bahkan aku sampai bercerai dengan El dan menelantarkan anak anak aku" ucap Sean sambil tersenyum pahit. Melihat Allen hati Sean sebenarnya sangat sakit, bagaimanapun juga keduanya pernah dekat dan melakukan gila gilaan bersa
" Apa yang akan kamu lakukan, Marco? Saat ini semua orang sedang berspekulasi mengenai Allen yang kemungkinan dekat dengan Vera. Bagaimana caranya meredam berita itu, jika saat ini ada yang membongkar hubungan Allen dengan Vera maka tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti dia akan mengungkapkan hubungan kamu dengannya" ucap Ambar pada Marco, dia hanya tidak mau ada yang mengungkapkan siapa dirinya yang sebenarnya. Mereka berdua sudah menutupinya dengan sangat rapat, dan jika sampai bocor semua usahanya sia sia." Entahlah aku bingung, Mbar! Selama ini semuanya adem ayem saja tapi kenapa tiba tiba semuanya jadi berantakan seperti ini" ucap Marco sambil memijat keningnya.Dia tahu pasti anaknya akan marah dan mungkin akan menemui Sean. Dia tidak mau jika sampai anaknya memberitahukan pada Sean apa yang terjadi. Apalagi dia belum mendapatkan harta milik keluarga Hill yang sudah dia perjuangkan." Aku sangat yakin saat ini hubungan Sean dan Allen tidak akan baik baik saja, maksud aku
Sean langsung tersenyum pahit saat mendengarkan ucapan Marco. Dia terkadang heran dengan kelakuan kedua orang yang pernah dia panggil papa dan Mama. Bagaimana bisa ada orang yang begitu berambisi untuk menguasai harta milik orang lain. Terlebih lagi keluaraganya pernah membantu dan mengangkat derajatnya. Melihat kasusnya, Sean juga kadang takut untuk berbuat baik pada orang lain.' Bagaimana bisa mereka menyembunyikan amarahnya menjafi setenang ini. Pantas saja dulu Ayah tidak menyadari jika dikhianati olehnya. Jangan bilang Ayah juga bodoh sepertiku' batin Sean." Sean kenapa kamu melamun, apakah kamu keberatan jika Papa yang mengelola perusahaan" ucap Marco dengan sedikit berharap Sean menyetujui permintaannya." Bukannya tidak mau pa, Hanya saja saat ini perusahaan tidak baik baik saja, ulah Yunita membuat perusahaan rugi berat. Jadi aku tidak bisa lepas tangan begitu saja. Lagi pula kondisi aku sangat sehat saat ini. Kemarin saja saat aku minum obat dari dokter sialan itu, masih
Marco terkejut saat mendengar jika Damien ingin mengalihkan aset perusahaan menjadi atas nama dia seorang. Dia menahan amarahnya supaya tidak meledak di depan Sean. ' Ini tidak boleh dibiarkan, jika sampai Damien berkhianat maka aku sendiri yang akan melenyapkan' ucap Marco dalam hati.' Sial! Sepertinya Damien ingin melahap sendiri aset milik keluarga Hill' batin Ambar yang juga tidak terima jika terbukti Damien berkhianat.Sean tersenyum tipis saat melihat perubahan raut wajah pada Ambar dan juga Marco. Dia tahu kedua orang di depannya ini sedang menahan kekesalan.' Aku sangat yakin setelah ini mereka akan saling bertikai, aku harus membuat mereka saling melenyapkan' batin Sean dalam hati. Dia juga tidak akan terima keluarganya dibantai hingga tidak ada yang tersisa satupun." Sean apa yang kamu katakan benar? Jangan sampai kamu fitnah dia, yang ada kamu kena tindak pidana" ucap Marco ingin kepastian." Iya, Nak jangan sampai kamu berurusan dengan kepolisian " ucap Ambar dengan ma
Hari ini di Bale International School, sedang mengadakan ujian semester. Jadi banyak anak anak yang terlihat tegang. Mereka berlomba lomba untuk menjadi yang paling unggul jadi pagi ini anak anak tidak ada yang berlari larian ataupun bermain, semuanya sedang diam di dalam kelas masing-masing sambil membaca buku. Termasuk di kelas si kembar, anak anak juga pada tegang." Eh kembar dalam ujian kali ini bisakah kalian mengalah pada kami, apakah kalian bertiga tidak bosan mendapatkan nilai sempurna terus. Sekali kali, bisa kan kalian mendapatkan nilai di bawah delapan" ucap salah satu anak laki laki yang selama ini tidak pernah main bersama geng si kembar.Anak anak langsung melihat ke arah kembar dan juga anak itu yang bernama Zeo. Mereka semua terkejut karena tiba tiba Zeo berbicara dengan ketus pada kembar. Padahal selama ini baik baik saja meskipun jarang berinteraksi." Kenapa kita harus membuat nilai jelek, kalau kita sanggup mengerjakan soal dengan baik. Kita sekolah bukan untuk be
Dengan hati yang dag dig dug, Joe berjalan ke luar gedung menuju sebuah Cafe yang ada diseberang perusahaannya. Jadi Joe hanya jalan kaki melewati jembatan penyeberangan. Joe memang sengaja jalan kaki, supaya agak lama. Jujur Joe sangat takut dengan Allen. Apalagi barusan Sean mengatakan jika Allen sudah mengeluarkan taringnya." Ada apa ya, Allen mau bertemu denganku. Jangan sampai dia mau menyuruhku untuk mencelakai Sean. Apapun yang terjadi aku tidak boleh mengkhianati Sean" monolog Joe sambil berjalan, semakin dekat dengan Cafe mala semakin berat pula langkah kakinya.[ Joe jangan sekali kali mengkhianati orang yang sudah menolong kamu. Ingatlah pesan ibu ya nak]" Ibu aku kangen, terima kasih Ibu. Petuah ibu selalu muncul saat aku sedang dalam kebimbangan. Aku janji akan selalu mengikuti nasihat ibu. Meskipun nyawa menjadi taruhannya" ucap Joe bermonolog. Entah apa yang dilakukan oleh Ibu asuhnya dulu di panti, yang pasti nasihatnya selalu muncul di kepala Joe setiap saat. Namun
" Joe apa yang kamu bicarakan dengan Allen di Cafe tadi, kenapa raut wajah kamu berubah menjadi seperti itu" ucap Sean saat melihat Joe masuk kedalam ruangannya karena ingin memberikan berkas untuk di tanda tangani.Huft!" Entahlah, dia bilang aku di Hill Corporation hanya jadi babu, bukankah jabatan aku ini sudah yang paling tinggi ya, aku jadi asisten Bos yang mana aku tahu semuanya. Bahkan saat orang lain tidak tahu aku orang pertama yang tahu" ucap Joe. " Ngeri juga ternyata Allen, dia benar-benar mengerikan saat jadi diri dia sendiri" lanjut Joe sambil duduk di depan Sean.Sean sudah bisa menduga sebelumnya jika Allen akan meminta Joe untuk bergabung dengan dia." Joe, jika suatu saat nanti kamu berada dalam keadaan terdesak, dan mengharuskan kamu untuk mengkhianati aku, maka lakukanlah. Jangan pertaruhkan nyawa kamu untuk aku. Sampai di sini aku sudah tahu kamu orang yang setia. Yang penting aku tahu kamu seperti apa, dan setelah itu kita juga bisa berteman lagi" ucap Sean pada
Pagi itu, gedung Hill Corporatin, tepatnya di aula sudah banyak dipadati oleh para pemegang saham, guna untuk mengikuti rapat umum. Satu persatu mereka menempati kursi yang sudah disediakan.Bisik bisik mulai terdengar." Apakah benar keputusan kita untuk menurunkan Tuan Sean sebagai Ceonya? Bagaimana jika ini akan merugikan kita? Bukankah Tuan Sean pemegang saham terbesar sekaligus komisaris perusahaan" ucap salah satu dari mereka." Aku juga bingung, sedangkan Tuan Marco sendiri tidak punya saham yang besar. Tapi apakah mungkin ada orang tua ingin mengulingkan anaknya?" Sahutnya." Entahlah aku juga bingung sekaligus takut dengan hal itu, bagaimana kalau Tuan Sean yang menang. Bukankah kita akan mendapatkan masalah besar?" Ucapnya.Hampir semua orang berbisik, merasakan keresahan yang dia alaminya. Semalam Tuan Marco mengumpulkan mereka semua dan memberinya tekanan. Supaya mau untuk menyuarakan keberatan jika Sean menjadi Ceo Hill Corporation. Marco meminta para pemegang saham, khu