Share

S2| 37. Musuh Sesungguhnya

"Kenapa dia lama sekali?" gumam Adam seraya menoleh ke arah pondok. Jarinya tak henti-henti mengetuk roda kemudi. "Bukankah dia hanya perlu mengemas satu koper?"

"Biarkan saja, Jewel. Lagipula, kita tidak sedang buru-buru," timpal Amber lembut. 

"Tapi, tidak seharusnya dia membuat kita menunggu. Dia bukan ratu dan kita bukan sopir ataupun asistennya."

Usai berdecak, Adam turun dari mobil. "Tunggulah sebentar dan kunci pintu! Aku akan memanggilnya." 

Belum sempat Amber menjawab, pintu sudah dirapatkan lagi. Melihat sang suami mulai berlari, ia pun mengerutkan sebelah alis. 

"Kenapa Adam tergesa-gesa begitu? Untuk apa juga dia memintaku mengunci pintu? Aneh sekali."

Meskipun begitu, ia tetap mencondongkan badan. Selama beberapa detik, ia berjuang untuk meraih tombol pengunci. 

"Sejak kapan kau menjadi sebesar ini, Jewel? Mama mulai kesulitan bergerak," desahnya seraya memegangi perut dengan tangan yang lain.&n

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status