Share

BAB 103

"Kenapa kau matikan telponnya?" tanya Peter penasaran.

Belum sempat Austin menjawab pertanyaan Peter, ponselnya berdering kembali. Kenny menelpon Austin karena merasa penasaran dengan maksud Austin menelponnya.

Pemilik gedung itu adalah Kenny, nomor yang agen berikan itu adalah nomor istrinya. Nama Kenny terpampang nyata di layar ponsel, Austin bingung harus berkata apa.

"Halo," ucap Austin.

"Kenapa kau mematikan telponnya? Apakah ada sesuatu hal yang terjadi hingga kau menelponku?" tanya Kenny penasaran.

"Tidak, aku hanya salah tekan nomor saja. Tadinya aku mau menelpon Tuan Jack, ya, Tuan Jack," balas Austin sedikit tergugup.

"Aku pikir ada apa, apakah kau sudah makan?" tanya Kenny dengan perhatiannya.

"Sudah, kau?"

"Aku juga sudah," balas Kenny.

"Kalau begitu aku tutup dulu ya, aku sedang berada di jalan dengan Peter. Sebentar lagi aku kembali ke rumah sakit."

"Baiklah, hati-hati di jalan."

Sambungan telpon terputus, Austin dapat bernapas lega meski harus berbohong. Peter yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status