Share

BAB 69

"Mungkinkah dia sudah mau menerimaku menjadi suaminya?" gumam Austin.

Austin melangkah dengan fokus yang terbelah, hingga tubuhnya menabrak dinding yang ada di sebelah pintu.

Sontak ia memegangi keningnya dan Kenny tertawa. Tawa itu lagi-lagi menghipnotisnya, Austin membalikkan pandangannya ingin melihat tawa yang baru saja Kenny keluarkan karena kecerobohannya.

"M-maaf, aku tak bermaksud mentertawaimu. Hanya saja kau lucu sekali," ucap Kenny begitu pandangan keduanya bertemu.

Austin menganggukkan kepalanya dengan kaku, lalu masuk ke dalam kamar mandi dengan kedua pipi yang merona.

Setak jantung semakin tak menentu, ia merasakan perasaan bahagia yang tak pernah sekalipun ia rasakan sebelumnya. Bibir itu selalu tersenyum meski air shower mengguyur tubuhnya.

"Aku jadi semakin takut kehilangan kebahagiaan ini," gumam Austin.

Begitu selesai, ia langsung keluar dan merebahkan tubuh di sofa dengan memunggungi Kenny.

'Mengapa ia tiak tidur di ruang kerjanya? Sangat bebeda sekali seperti ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status