Share

Bab 101. Jangan Mimpi!

“Anak itu nggak boleh lahir,” gumam Margareth. Namun, di detik berikutnya justru senyumam licik terbit di bibirnya. “kehamilan Ayya ada gunanya. Aku akan memanfaatkannya untuk mengusir Raja.”

Kening Radit berkerut, “Apa maksud, Mama?” tanyanya dengan suara pelan.

“Orang hamil bawaannya suka sensitif. Rencana kita dengan Ulva pasti akan jauh lebih mudah,” jawab Margareth dengan senyuman seringai.

***

Tiga hari berselang, Prince Group mengundang semua penanggung jawab perusahaan yang lolos seleksi pada tahap sebelumnya.

Dengan perasaan khawatir gagal, Ayyara melangkah menuju ruangan pertemuan. Tanpa sepengetahuannya, Marcel mengikutinya tak jauh di belakang.

“Ayya,” sapa Marcel.

Ayyara merasa mengenal suara itu. Lantas dia pun menoleh ke belakang, “Pak Marcel?” dia mengeryitkan dahi.

Setahu Ayyara, perusahan WNE Group bukan perusahaan di bidang makanan, tetapi mengapa Marcel berada di sini?

Marcel mensejajarkan langkahnya dengan Ayyara. Dia pun kembali menyapa wanita itu dengan senyum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status