“Adakah rahasia lagi yang Paman sembunyikan?” tanya Raja dengan tatapan penuh arti. Wajah Bahri memucat dengan keringat dingin di wajahnya tambah banyak, tangannya juga gemetar. Dia yakin Raja telah mengacak-ngacak meja kerjanya dan menemukan rahasianya yang disimpan rapat-rapat.“Sialan! Semakin lancang kamu!” bentak Margareth sembari melayangkan sebuah tamparan ke arah Raja.Raja memundurkan kepalanya, dan tamparan itu bagaikan sekedar angin yang lewat di depan wajahnya.Raja justru memberikan sindiran pada Bahri, “Sepertinya Paman harus ke dokter, detak jantung Paman terdengar merdu.” Bahri benar-benar mati langkah. Tubuhnya semakin gemetar hebat dengan keringat semakin membanjir. Sialnya, bukan hanya semua orang yang memperhatikan dirinya, anak istrinya juga melihat raut wajahnya yang terlihat seperti maling tertangkap basah.“Ada apa, Pa? Papa sakit?” tanya Margareth beranggapan demikian.“Ya, Pa-pa sedikit pusing,” jawab Bahri tidak bisa menutupi kegugupannya. Dia lalu menyeka
Ulva menceritakan awal pertemuannya dengan Raja. Dulu, dia mengira pria itu hanyalah orang miskin yang nyasar datang ke toko perhiasan Jewellery Royal, tetapi nyatanya pria itu justru membeli kalung termahal seharga 1,1 triliun rupiah. Mereka yang mendengarnya justru manggut-manggut dengan senyuman lebar. Margareth menanggapi, “Hem jadi begitu. Raja penampilannya memang sederhana, tapi sebenarnya dia tajir melintir loh. Mobilnya banyak, rumahnya mewah, perusahaan yang tadi aja miliknya.” dia sekilas mengangkat sudut bibirnya melihat wanita itu tampak tersenyum puas. “dia punya istri sih, tapi kami gak suka dengan istrinya yang kampungan. Kalau kamu kan nggak … kamu cantik, seksi, pokoknya cocok deh untuk Raja,” pujinya supaya wanita itu masuk ke dalam perangkapnya.Walau dia harus akui kebohongannya berlebihan, tapi kesempatan emas ini tak boleh dilewatkan. Dia akan memanfaatkan wanita itu untuk merusak hubungan Raja dan Ayyara. Dengan begitu Raja pasti terusir dari keluarga Nugraha.
“Anak itu nggak boleh lahir,” gumam Margareth. Namun, di detik berikutnya justru senyumam licik terbit di bibirnya. “kehamilan Ayya ada gunanya. Aku akan memanfaatkannya untuk mengusir Raja.”Kening Radit berkerut, “Apa maksud, Mama?” tanyanya dengan suara pelan.“Orang hamil bawaannya suka sensitif. Rencana kita dengan Ulva pasti akan jauh lebih mudah,” jawab Margareth dengan senyuman seringai. ***Tiga hari berselang, Prince Group mengundang semua penanggung jawab perusahaan yang lolos seleksi pada tahap sebelumnya.Dengan perasaan khawatir gagal, Ayyara melangkah menuju ruangan pertemuan. Tanpa sepengetahuannya, Marcel mengikutinya tak jauh di belakang.“Ayya,” sapa Marcel.Ayyara merasa mengenal suara itu. Lantas dia pun menoleh ke belakang, “Pak Marcel?” dia mengeryitkan dahi. Setahu Ayyara, perusahan WNE Group bukan perusahaan di bidang makanan, tetapi mengapa Marcel berada di sini?Marcel mensejajarkan langkahnya dengan Ayyara. Dia pun kembali menyapa wanita itu dengan senyum
“Kamu mau proyek itu? Jangan mimpi!” tegas Raja.Marcel justru tertawa dengan sorot mata mengejek, “Sakit perutku mendengarmu. Memang kamu siapa? Sok tahu kamu. lihat saja nanti, kamu akan mendengar kalau proyek itu jatuh ke tanganku.”Raja menghiraukan ucapan Marcel. Dia memilih menatap Ayyara dan berkata “Lebih baik Ara masuk sekarang, acara sebentar lagi dimulai.”Ayyara mengangguk disertai senyuman manis, “Iya, Mas,” ucapnya, lalu masuk ke ruangan pertemuan.Marcel mendengus miring, “Kenapa kamu menyuruh istrimu cepat-cepat masuk? Takut istrimu terpengaruh dengan omonganku? Takut istrimu berpaling darimu?” ledeknya. Kalimat selanjutnya segera terlontar. “Lihat saja, setelah aku memenangkan proyek ini, istrimu bakalan jatuh ke pelukanku.”Di titik ini, Marcel mendadak menatap Raja dengan tatapan mata berkilat iblis, “Selama 2 minggu aku jadi pelayan gara-gara kamu! Aku nggak akan pernah melupakan penghinaan besar ini. Aku pasti membalasmu. Tunggu saja tanggal mainnya!” ancamnya. Di
“Tapi, Pak Raja, kondisi Pak Banara saat ini …” Terdengar suara sendu Alexander. Dia pun melanjutkan kalimatnya. “menurun.” Raja memang masih belum bisa memaafkan Banara, tetapi hati kecilnya ada rasa kekhawatiran yang amat mendalam. “Jangan kamu berbohong, Alex. Bukankah dia mendapatkan perawatan terbaik di sana?” tanya Raja dengan suara datar. Raja berpikir demikian karena membandingkan dengan Nugraha. Buktinya, penyakit jantung Kakeknya sembuh setelah mendapatkan perawatan terbaik dan termahal di rumah sakit. “Perawatan mahal dan teknologi canggih tidak menjamin kesembuhan orang. Pak Banara dihantui rasa bersalah. Pikirannya kacau balau, dan itu yang menghambat kesembuhan Pak Banara. Saya mohon–” “Hubungi aku lagi nanti. Sekarang aku sangat sibuk.” Raja menyela ucapan Alexander ketika dia melihat kehadiran seseorang. Dia pun memutus sambungan sepihak. Orang itu adalah Marcel. Dia menghampiri Raja sambil menyunggingkan senyuman sinis. Setelah berdiri di hadapan Raja, lantas
“Selamat kepada Samudera Food Mandiri!” Nugraha menyebut nama satu perusahaan dengan suara lantang. Begitu nama perusahaan disebut, seketika kebanyakan perwakilan perusahaan menunduk lesu dengan raut wajah kecewa. Ayyara masih terbengong di tempat duduknya. Dia mengira salah dengar, tetapi setelah Anton mengulang kalimat yang sama, barulah dia secara spontan melompat kegirangan. Wajahnya memerah dan matanya berair tanda kejutan ini membuat dirinya begitu emosional. Dia sangat bahagia, kerja kerasnya selama berminggu-minggu membuahkan hasil, sekarang perusahaan SFM tidak akan bangkrut setelah berhasil menjalin kerja sama dengan perusahaan keuangan ternama. Sementara, Marcel yang awalnya tersenyum penuh kemenangan, kini dia tampak syok. Dia masih belum mempercayai apa yang dilihat dan di dengarnya. Di detik berikutnya mendadak raut wajahnya menunjukkan kemarahannya. Dia yakin Ayyara terpilih karena orang dalam. “Nggak mungkin! Sama sekali nggak masuk akal! Penilaian ini sama sekali n
Anton yang mengamati dari depan, dia langsung menghampiri Marcel dengan tatapan penuh amarah, “Marcel! Berani sekali kamu menghina partner kami!”Marcel yang dikuasai emosi, lantas dia menoleh dan membalas dengan tatapan tajam pada Anton, “Kenapa?! Bapak melindungi Ayyara karena Raja mengetahui rahasia Bapak, bukan?! Bapak takut Raja membongkar rahasia Bapak?” Marcel menyindir dengan sengaja mengeraskan suara supaya perhatian semua orang tertuju padanya.Anton membalasnya dengan tatapan dingin, “Kamu sudah melewati batasmu! Aku akan mengurusmu! Bukan hanya menghinaku, Bu ayya, dan Pak Raja, tapi kamu juga berani mencemarkan nama baik Prince Group!”Di saat bersamaan, pintu terbuka. Semua orang pun menoleh dan mendapati Raja yang memasuki ruangan. Melihat kedatangan pria itu, sudut bibir Marcel terangkat. Dia menemukan cara untuk memprovokasi semua orang, “Dialah pria yang aku maksud!” dia menunjuk ke arah Raja. Lalu, tangannya bergantian menunjuk ke arah Ayyara. “Namanya Raja, dia s
Bugh!Suara gedebuk keras membuat semua orang terkesiap. Pukulan keras dari Raja berhasil menghempaskan Marcel.“Brengsek! Kamu berani memukulku?!” bentak Marcel sembari memegangi wajahnya yang menghangat. “aku tandai kamu!”Ada percikan amarah di mata Raja, dan itu membuat Marcel merasa gentar di hati.Raja menanggapinya dengan begitu dingin, “Anda tidak belajar dari kesalahan anda, dan seharusnya anda mendapatkan lebih dari sekedar pukulan. Pertama, anda telah menghina istri saya. Kedua, ini kantor Prince Group dan anda hanyalah seorang pengunjung. Ketiga, anda berani menghina perwakilan partner kami.”Anton yang sudah muak dengan sikap pria itu, lantas dia memberikan titah pada dua orang security yang ada di sana, “Bawa dia keluar!”Mengikuti perintah sang atasan, dua orang security mengelilingi Marcel dengan tatapan bringas.“Bapak berani memaksaku keluar?!” teriak Marcel dengan wajah marahnya melototi Anton. Anton membalas dengan menatap tajam pada Marcel, “Bukan hanya mengusirm