Share

Bab 158. Dia, keponakanku satu-satunya.

Tidak ada yang tidak bersedih memikirkan Calia untuk saat ini. Bu Rita, Mia dan juga Silvia serta Pak Wibowo. Mereka sungguh tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan Dinda harus diuji sekali lagi dengan ujian seberat ini. Lebih parahnya lagi, harus di saat kehamilan Dinda yang ke-dua ujian itu kembali menyapa Dinda.

Bu Rita merangkul Dinda, menggosok lembut perutnya.

"Kamu harus bisa tegar dan menenangkan diri Dinda. Suamimu sedang berjuang demi putrimu, kamu juga harus bisa menjaga calon bayinya yang ada di dalam perutmu ini." Ibu ingin memberi Sedikit ketenangan untuk Dinda.

Dinda mengangguk pelan.

"Iya, Bu. Dinda hanya sangat takut. Kalau Rehan atau Nita tidak bisa menjadi donor untuk Calia, bagaimana?"

"Ada kami Dinda. Kami semua akan cek kecocokan Sumsum kami. Meskipun kemungkinan kecil, siapa tau ada yang cocok di antara kami bukan?" Jawab Bu Rita.

"Mas Gara juga sedang menemui Dokter Edward, untuk meminta Pihak Rumah sakit agar membantu mencari donor sumsum yang cocok untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status