Share

Bab 159. Satu-satunya keponakanku.

Riko akhirnya menurut ketika Bu Marni membawanya ke kamar tempat Dinda dan Calia tempati dulu semasa di sini. Kamar dimana saat Riko pernah datang ke sini untuk pertama kalinya dulu juga sempat ia tempatinya.

"Istirahatlah sejenak, Nak. Kamu pasti lelah. Ibu akan siapkan makan malam." Ucap Bu Marni.

Riko mengangguk. Duduk di tepian ranjang sambil memijat bahunya. Barulah saat ini, Riko merasa penat.

Hampir saja Riko merebahkan diri, namun dia langsung teringat pada Dinda dan segera menghubungi istrinya untuk memberi kabar jika dia sudah sampai.

Baru saja Riko menekan kontak Dinda, nomor Dinda sedang dalam panggilan lain. Kemudian dari ruangan depan, terdengar ibu dan Nita menangis sambil berbicara dengan seseorang di hp.

Rupanya mereka sedang menelpon Dinda.

Riko mengetik pesan singkat untuk istrinya, memberi kabar jika dia sudah sampai dan besok akan segera kembali bersama Rehan.

Tak lupa memberi pesan agar Dinda jangan terlalu banyak pikiran.

[Jaga Calia, dan juga calon adiknya ya s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status