Share

Bab 55. Mia menjadi ratu di istananya

"Jangan terlalu banyak pikiran, Ayah. Apa pun yang Ibu dan Kak Silvia perbuat, ada Mia dan Gara yang akan terus memantau Ayah."

Bodo Amat! Salah mereka sendiri. Terserah , jika mau sita, sita saja rumah ini! Biar tidur di bawah kolong jembatan. Baru nanti mereka sadar.

Makan saja gengsi!

Wibowo tidak mau banyak omong sekarang. Paling hanya mengangkat bahunya ketika Rita meminta pendapat.

"Bagaimana, Pak?"

"Tau ah, pusing." Wibowo pilih nyelonong untuk pergi ke kamar.

"Bapak! Ya ampun! Bukannya ikut mikir!"

Kepala Wibowo nongol di pintu. "Dulu katanya aku disuruh diam saja. Ikut mikir juga enggak. Sekarang, ya sudah. Malas juga aku mikir. Jual saja ini rumah! Habis itu kita ngontrak!" Selesai bicara, kepala Wibowo menghilang lagi.

Rita hanya mengepalkan tangannya.

Silvia menghampiri ibunya.

"Pinjam uang pada Mia, Bu! Apa susahnya sih?"

Ibu melengos. "Enggak, Silvia!"

"Bu, hanya Mia yang bisa menolong kita. Ibu keras kepala sekali sih? Kalau hanya uang segitu, sekarang tidak ada artiny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status