Share

Bab 40 Menjadi Kasim

"Nggak berani!"

Sigit segera membungkuk dan ketakutan.

Ardika menoleh ke arah Jenny.

"Kemari kamu!"

Melihat Sigit yang takut dengan Ardika dan tidak berani berbicara, Jenny gemetar hebat. Kali ini, dia akhirnya merasa takut.

"Ardika, aku bersalah. Tony yang menyuruhku untuk memprovokasimu dan Luna, kemudian mengantarnya ke hotel ...."

Jesika berkata dengan nada dingin, "Cepat ke sana!"

Jenny yang takut pun berjalan mendekat.

Ardika menamparnya ke ranjang, kemudian memunggut pil yang jatuh dari tubuh Tony dan dimasukkan setengah ke dalam mulut Jenny.

Sisa setengahnya juga dimasukkan ke dalam mulut Tony.

"Ini ...."

Sigit dan yang lain menarik napas dalam-dalam. Mereka sudah mengerti rencana Ardika.

Dengan obat sebanyak itu, meskipun tidak mati, kedua orang itu pasti akan lumpuh.

"Ketika sudah selesai, hubungi suaminya wanita itu dan bawa Tony ke Keluarga Susanto."

Ardika menggendong Luna keluar, lalu menutup pintunya.

"Pak Sigit, kalau begitu, kalian nggak akan keberatan, 'kan?"

Sigit te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status