Share

Bab 745 Prajurit Pengecut

Reno tidak ingin orang itu melihat dirinya.

Namun, hal yang ditakutinya malah terjadi.

Ardika kebetulan melihatnya.

Di dalam formasi itu, semua orang berdiri tegak melihat Dewa Perang.

Mereka semua menunjukkan semangat yang membara kepada Dewa Perang.

Hanya satu orang itu saja yang menundukkan kepalanya.

Jadi, apa sulitnya menyadari keberadaan orang itu?

Reno sudah mengenakan seragam militer seperti Ardika. Ardika juga tidak mengenali pria itu. Dia mengerutkan keningnya dan bertanya, "Prajurit yang satu itu, kenapa kamu menundukkan kepalamu? Cepat angkat kepalamu!"

Dalam sekejap, sorot mata yang tak terhitung jumlahnya tertuju pada wajah Reno.

Reno ingin hilang ditelan bumi saat ini juga.

Saking gugupnya, dia berkata dengan gigi terkatup, "Lapor .... Lapor Tuan Dewa Perang. Aku ... aku takut ...."

Seakan-akan tidak melewati otaknya, dia mengucapkan kata-kata itu secara spontan.

Dia tidak menyadari bahwa kata-kata itu adalah kata-kata yang tabu dalam tim tempur.

Samar-samar, ekspresi ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status