Share

19. Mencoba Bukan Memaksa

“Nadina, bisakah kamu kemari sebentar?” Suara Nadhif langsung membuat Nadina tersentak dan meletakkan kembali ponselnya ke atas nakas.

Wanita itu berjalan lalu berhenti di samping Nadhif tanpa berjongkok atau turut duduk di bawah.

“Duduklah dulu,” pinta Nadhif. Kali ini Nadina langsung melaksanakannya tanpa banyak melawan. Duduklah ia di depan sang suami yang hanya berbataskan meja Al-Quran.

“Ini yang akan kita lakukan setiap hari selepas sholat maghrib sembari menunggu waktu isya datang. Kamu dan saya, akan bersama-sama membaca surah Al-Waqiah.” Nadhif memandang Nadina yang malah melamun memandang rentetan tulisan arab di sana.

“Nadina?” panggil Nadhif.

“Nadina tidak sefasih Mas Nadhif. Nadina akan membacanya sendiri nanti. Mas Nadhif tetap bisa membacanya dengan tempo yang Mas Nadhif punya,” jawab Nadina.

“Saya akan menuntun dan menunggumu, Nadina. Kita akan membacanya bersama. Dan setelah membacanya, saat itu akan masuk waktu isya. Dan setelah isya, kamu bebas menanyakan apap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status