Share

215. Menjauh dan Mendekat

Hari berganti pagi, entah bagaimana caranya, Rayyan telah ada di serambi masjid bersama Ali dan tengah berbincang bersama saat Nadina keluar dari dalem dan bersiap untuk kelas bahasanya di salah satu jam mengajar pondok.

“Rayyan? Abi? Sejak kapan dia ada di sana? Apa aku telah benar-benar terlalu baik padanya hingga memberikan harapan yang semestinya tak aku bagi padanya?” gumam Nadina.

Hari itu hari libur sekolah, karenanyalah Rayyan bisa dengan leluasa datang tanpa sibuk dengan jam mengajarnya.

Sementara itu, Nadina yang sedang mengajar di kelas sedikit tak fokus karena memikirkan mengenai Rayyan juga sosok yang ia lihat pada panggilan telepon Azfi tempo hari.

“Ya Allah, kenapa aku jadi tidak tenang dan terus-terusan was-was seperti ini, ya?” batin Nadina.

Meskipun begitu, tanggung jawab Nadina untuk menyelesaikan kelasnya tetaplah nomor satu. Satu jam berlalu dan ia pun memutuskan untuk keluar dari kelas.

Saat keluar berjalan pada koridor, ia melihat melati tengah berjalan be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status