Share

53. Kepolosan Ibu (Bagian B)

53. Kepolosan Ibu (Bagian B)

"Astaghfirullah, Bu! Kalau itu alasannya, kenapa tanah itu tidak dibuat nama Ambar saja?" tanya Kak Dewi tidak habis pikir.

"Memang bisa?" tanya Ibu polos. "Wong, kata Gery surat yang ingin di jaminkan ke bank, haruslah atas nama kepala keluarga," lanjut Ibu tanpa dosa.

Aku dan yang lain hampir menepuk dahi secara bersamaan, apa selama ini Ibu tidak tahu? Wajar, saja sih. Walau Ibu ini kaya dan banyak uangnya, namun Ibu tidak pernah mempunyai pinjaman ke siapapun apalagi ke bank. Pantas saja dia tidak tahu syarat-syaratnya.

Dan kenapa pula Ibu tidak mengatakan hal ini padaku lebih awal? Walau aku mencintainya, tapi tidak mungkin aku membiarkan dia membohongi Ibu.

"Ya Allah, Bu! Bahkan jika surat itu atas nama Ibu pun, Gery tetap bisa meminjam ke bank. Asal, Ibu juga yang ikut menjaminkan," kata Kak Dewi gemas.

"Ya mana Ibu tau, Wi. Kamu kan tahu, Ibu sangat awam untuk masalah seperti itu," bela Ibu tak mau kalah.

"Lagipula, kenapa kamu tidak memperingatkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status