Share

55. Kesadaran yang baru (Bagian B)

55. Kesadaran yang baru (Bagian B)

"Nah, nah, Ibu tidak belajar kan?" kataku lagi. "Sekarang saja Ibu bisa kehilangan uang dengan mudah, jika Allah ambil harta Ibu dalam keadaan Ibu sedang sakit bagaimana?" tanyaku menantang.

Dia terdiam, dan sedikit merenung. Kak Dewi dan Kak Ambar hanya diam melihat, mereka pasti penasaran dengan akhir pembicaraan kami. Sedangkan Bang Galuh dan Bang Abdul lebih ke arah memahami segala ucapanku.

"Tapi, Ibu punya BPJS!" kata Ibu sambil mengejek.

"BPJS? Lah, semisal lah pengobatan Ibu gratis, emangnya Ibu nggak perlu biaya operasional untuk bolak balik ke rumah sakit? Untuk makan dan lain-lain?" tanyaku lagi.

Dia kembali diam, dan aku segera berucap cepat saat aku lihat dia ingin mengucapkan sesuatu.

"Kalau Ibu bilang punya Kak Ambar dan Kak Dewi, iya kalau mereka juga punya uang! Rezeki orang siapa yang tahu?" tanyaku lagi.

Ibu kembali diam merenung, dan tidak mengeluarkan sepatah katapun lagi untuk membantahku. Aku kembali bersiap melanjutkan petuahk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status