Share

Bab 88

Di perusahaan Haris berada. Pria itu sedang duduk di meja kerjanya sambil memeriksa beberapa berkas-berkas di hadapannya.

Tok! Tok!

Terdengar suara ketukan pintu ruangan pria tersebut. Haris langsung menyuruh orang tersebut masuk.

"Tuan," sapa seorang pria paruh baya sambil membungkukkan badan.

"Bagaimana?" tanya Haris memastikan.

"Martin Luther tampaknya tidak mengindahkan permintaan kita sama sekali," jawabnya jujur.

Haris seketika menghentikan aktivitasnya. Ia mendongak menatap bawahannya yang sedang menundukkan kepala. Tidak berani bertatap muka langsung dengannya.

Pemilik Harun Grup itu beranjak dari duduknya, ia menghampiri bawahannya, memegang dasi pria itu dan membenarkannya.

"Dia hanyalah pelacur, apa untungnya Martin Luther melindunginya atau dia sudah diberitahu rencana kita?" tanya Haris lembut kepada bawahannya tersebut.

"Seharusnya dia belum tahu Tuan. Karena kamu menyandera teman-teman dekat wanita itu," jawabnya mantap.

"Benarkah begitu? Lantas kenapa dia membantunya ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status