Kembali ke Baron yang sudah ada di depan kantor pengadilan negeri. Lalu, Baron bertemu dengan Sophie dan keluarganya.“Bersiaplah, Baron!” Sophie dan juga keluarganya seperti menunggu Baron, lalu mereka mendekati Baron yang sedang dibawa oleh Polisi.“Bagaimana, rasanya Baron? Tinggal di dalam sel penjara? Itu adalah tempat yang sangat cocok untuk orang seperti dirimu!” ucap Sophie. Baron pun hanya tersenyum dan melambaikan tangannya, “Cukup seru, ada beberapa kejadian yang sangat menarik. Dan juga, aku sedikit tahu tentang apa yang dijalankan oleh keluarga Hasya, kan ayah mertua,” kata Baron sembari melihat ke Joshua. Joshua pun mengerutkan keningnya, lalu berkata pada Baron, “Apa yang kamu maksud?” tanya Joshua dengan rasa penasaran. Baron berkata sembari menatap ke Joshua, “Bahkan, seekor kucing pun akan mengubur kotorannya sendiri hingga tidak tercium, bisa-bisanya bisnis kotor yang ayah jalani ini ditutupi hanya dengan sejumput pasir!” ujar Baron. Joshua pun menjadi kesal,
Kedatangan Aghnia, jelas membuat keluarga Hasya terkejut. Karena, Aghnia berdiri di sisi Baron, bukan di keluarga Hasya.“Apa, Aghnia menjadi saksi untuk Baron? gumam Sophie, Joshua juga melihat Aghnia dengan membawa 2 pengacara untuk membela Baron, “Aghnia, dia benar-benar ingin membela Baron?” batin Joshua. Aghnia berjalan ke tengah ruangan lalu berkata, “Maaf, Yang Mulia. Atas keterlambatan saya untuk hadir di persidangan ini!” kata Aghnia dengan nada yang penuh hormat. Para hakim pun berdiskusi lalu mereka mengizinkan Aghnia untuk menjadi saksinya Baron. Aghnia pun mengangguk dan duduk dengan Mr. Abraham, dan juga Rudy. Penasihat hukum dari keluarga Hasya pun izin untuk kembali menyamping eksepsinya kepada Baron, lalu penasihat hukum itu pun kembali menanyakan hal yang sudah dilontarkan olehnya, “Bagaimana, apa Anda bisa menjawabnya? Apa benar, Anda melakukan itu karena melindungi istri Anda?” tanya penasehat hukum dari keluarga Hasya, yang bernama Jagat. Baron pun menjawab,
Jagat menunjukkan foto itu di depan Hakim, jelas itu memang berlatar di kamar Aghnia, “Ini, adalah bukti yang menyatakan bahwa terdakwa memang menyiapkan ini semua karena terdakwa memiliki dendam kepada korban!” ujar Jagat. Aghnia begitu terkejut karena ia tidak mengetahui bagaimana Jagat bisa memiliki foto tersebut. Yang dimana, Aghnia sendiri tahu itu bukan merupakan foto yang sesungguhnya.“Apa? Kenapa ada foto tersebut dan kenapa latar foto itu adalah kamarku?” batin Aghnia, Aghnia melihat senyum wajah dari Sophie yang sudah sangat jelas bahwa itu merupakan rencana dari Sophie untuk merekayasa sebuah bukti, “Bagaimana, Aghnia? Terkejut, ya.” batin Sophie yang melihat wajah Aghnia. Namun, Baron masih begitu santai dengan apa yang diberikan oleh Jagat. Baron, bahkan tidak menganggap itu sebagai sesuatu hal yang berbahaya. Akan tetapi, Jagat masih bersikukuh bahwa Baron memang menyiapkan itu untuk menghajar Ivan, “Saudara Baron! Bagaimana, Anda menjelaskan ini semua?” tanya Jagat
Suara ledakan yang begitu besar terdengar di wilayah tersebut, mereka semua benar-benar terkejut karena ada sebuah tragedi tersebut. Kepingan-kepingan dari mobil tersebut sempat terpental kemana-mana, Baron langsung melindungi Aghnia dengan memeluknya lalu sebuah kepingan mobil itu mengarah ke Baron. Aghnia yang melihat itu pun berteriak, “Awas Baron!” teriak Aghnia. Baron langsung mengambil sebuah kuda-kuda yang difokuskan pada kakinya, kemudian Baron menendang kepingan itu dan melihat ke arah ledakan.“Apa-apaan itu? B*m bunuh diri?” gumam Baron. Baron sempat melihat arah pasukannya bersembunyi, “Mereka, tidak mungkin melakukan ini. Lantas, apa ini semua?” gumam Baron. Aghnia benar-benar syok setelah kejadian itu, dan Aghnia pun gemetar sembari matanya melihat ke arah ledakan, “B-baron, apa itu?” tanya Aghnia dengan suara yang begitu gemetar. Baron langsung menutup mata Aghnia dan menenangkannya, “Jangan, dilihat terus! Bukan apa-apa!” Kehebohan jelas saja terjadi, para Poli
Baron melihat pria yang memakai jas dan usianya sebaya dengan Baron yaitu 35 tahun, dengan tinggi sekitar 180 cm, rambut yang ikal, serta wajah blasteran Eropa datang dan langsung menghina Baron. Pria itu menatap Baron yang sedang duduk. Baron pun, lantas berdiri seketika itu juga ketika melihat pria yang ia kenal.“Rupanya itu, kau? William Vigo?” William, merupakan anak pertama dari keluarga Vigo, kakak dari Lucas dan juga Vanessa Vigo. William sempat terkejut melihat tinggi Baron yang melebihinya sekarang, “Apa yang sudah ia lakukan selama ini?” batin William. William yang baru pulang dari tugas di luar negeri pun langsung datang ke rumah sakit, karena ia memiliki beberapa kolega yang harus ia kunjungi.“Kau, masih tidak berubah banyak ya, Baron? Masih saja seperti dulu, serampangan dan juga tidak berbudi luhur!” hina William pada Baron. Baron yang sedari kemarin menerima banyak sekali masalah pun cukup terpancing emosinya. Namun, kini Baron harus menahan diri karena ia tida
William jelas begitu curiga dengan Baron yang bisa memiliki uang yang banyak, meskipun hanya untuk membiayai pengobatan Aghnia. William menaruh curiga dengan menyatakan bahwa Baron mendapatkan uang itu dari cara yang kotor, “Mengaku saja, Baron! Kamu mendapatkan itu dengan cara yang kotor, kan?” tanya William. Baron pun tertawa sinis padanya dan berkata, “William, aku tidak mungkin melakukan hal yang rendah seperti itu! Aku tidak sama dengan dirimu!” ucap Baron. William pun tersulut emosi oleh Baron dan ia langsung menarik kerah Baron, “Ada baiknya, kamu menjaga mulutmu itu! Ingat, keluarga Vigo bisa menghancurkan keluarga Hasya dengan mudah. Jika, kamu masih melakukan hal seperti itu!” ujarnya dengan penuh emosi. Baron pun melepaskan tangan William dengan mudah, “Jangan membuat Baron Vasilias marah! Itu adalah peringatan pertama untukmu! Sekarang, pergilah!” tegas Baron yang langsung menghempaskan tangan William. Baron pun pergi untuk melihat ruangan yang akan ditempati oleh Ag
“Nah, Jessica! Ada baiknya kamu pergi!” ujar Baron dengan melihat Jessica yang posisinya sama seperti ia melihat Jessica saat ia dibuang dulu. Namun, posisi yang berubah sekarang. Karena Jessica sudah tertangkap basah oleh Baron dengan membawa ponsel untuk merekam percakapan dengan Baron, “Apa kamu melakukan ini karena suatu hal? Membantu suamimu untuk dapat memberatkan tuntutan kalian?” tanya Baron. Jessica menatap Baron dari bawah, Jessica benar-benar dibuat mati kutu oleh Baron. Karena, ia sudah berulang kali melihat Baron yang dapat menghancurkan sesuatu dengan mudah, “Bagaimana mungkin, dia menjadi seperti ini?” gumam Jessica. Baron pun melemparkan ponsel yang benar-benar sudah rusak dan tidak bisa untuk diperbaiki ke Jessica, “Aku, memberi peringatan untuk ayah. Aku, benar-benar memegang semua hal yang dilakukan olehnya!” ujar Baron. Baron kembali menyuruh Jessica untuk pergi, namun karena Jessica masih belum mampu untuk bergerak maka Baron memaksa Jessica untuk berdiri dan
Baron memberitahu hal tersebut dikarenakan kejadian tersebut cukup aneh, kedua polisi itu pun bertanya kepada Baron, “Sukarelawan?” “Iya, jujur saja cukup aneh jika mereka meledakan b*m saat persidangan saya berlangsung, mungkin ada satu orang yang mendalangi kejadian ini,” ujar Baron, “Jadi, apa Anda memiliki kecurigaan terhadap seseorang?” tanyanya. Baron menggeleng karena ia sendiri tidak bisa memastikan apa yang mendasari kejadian tersebut, “Jujur, saya tidak tahu karena ini benar-benar mendadak bukan hal yang berlangsung begitu saja. Pasti, orang dibalik ini sudah menyiapkan semuanya dengan sangat matang!” jawab Baron. Polisi pun terus mencatat kesaksian Baron hingga mereka selesai, “Terima kasih, atas kesaksian Anda, pak Baron!” kata Polisi itu dengan memberikan tangannya untuk berjabat tangan dengan Baron, “Sama-sama, pak!” Kedua polisi itu pun pergi dan kemudian Baron kembali ke ruangan dan menunggu Aghnia hingga sadar. Beberapa jam pun berlalu, apel yang tadi Baron pot