William jelas begitu curiga dengan Baron yang bisa memiliki uang yang banyak, meskipun hanya untuk membiayai pengobatan Aghnia. William menaruh curiga dengan menyatakan bahwa Baron mendapatkan uang itu dari cara yang kotor, “Mengaku saja, Baron! Kamu mendapatkan itu dengan cara yang kotor, kan?” tanya William. Baron pun tertawa sinis padanya dan berkata, “William, aku tidak mungkin melakukan hal yang rendah seperti itu! Aku tidak sama dengan dirimu!” ucap Baron. William pun tersulut emosi oleh Baron dan ia langsung menarik kerah Baron, “Ada baiknya, kamu menjaga mulutmu itu! Ingat, keluarga Vigo bisa menghancurkan keluarga Hasya dengan mudah. Jika, kamu masih melakukan hal seperti itu!” ujarnya dengan penuh emosi. Baron pun melepaskan tangan William dengan mudah, “Jangan membuat Baron Vasilias marah! Itu adalah peringatan pertama untukmu! Sekarang, pergilah!” tegas Baron yang langsung menghempaskan tangan William. Baron pun pergi untuk melihat ruangan yang akan ditempati oleh Ag
“Nah, Jessica! Ada baiknya kamu pergi!” ujar Baron dengan melihat Jessica yang posisinya sama seperti ia melihat Jessica saat ia dibuang dulu. Namun, posisi yang berubah sekarang. Karena Jessica sudah tertangkap basah oleh Baron dengan membawa ponsel untuk merekam percakapan dengan Baron, “Apa kamu melakukan ini karena suatu hal? Membantu suamimu untuk dapat memberatkan tuntutan kalian?” tanya Baron. Jessica menatap Baron dari bawah, Jessica benar-benar dibuat mati kutu oleh Baron. Karena, ia sudah berulang kali melihat Baron yang dapat menghancurkan sesuatu dengan mudah, “Bagaimana mungkin, dia menjadi seperti ini?” gumam Jessica. Baron pun melemparkan ponsel yang benar-benar sudah rusak dan tidak bisa untuk diperbaiki ke Jessica, “Aku, memberi peringatan untuk ayah. Aku, benar-benar memegang semua hal yang dilakukan olehnya!” ujar Baron. Baron kembali menyuruh Jessica untuk pergi, namun karena Jessica masih belum mampu untuk bergerak maka Baron memaksa Jessica untuk berdiri dan
Baron memberitahu hal tersebut dikarenakan kejadian tersebut cukup aneh, kedua polisi itu pun bertanya kepada Baron, “Sukarelawan?” “Iya, jujur saja cukup aneh jika mereka meledakan b*m saat persidangan saya berlangsung, mungkin ada satu orang yang mendalangi kejadian ini,” ujar Baron, “Jadi, apa Anda memiliki kecurigaan terhadap seseorang?” tanyanya. Baron menggeleng karena ia sendiri tidak bisa memastikan apa yang mendasari kejadian tersebut, “Jujur, saya tidak tahu karena ini benar-benar mendadak bukan hal yang berlangsung begitu saja. Pasti, orang dibalik ini sudah menyiapkan semuanya dengan sangat matang!” jawab Baron. Polisi pun terus mencatat kesaksian Baron hingga mereka selesai, “Terima kasih, atas kesaksian Anda, pak Baron!” kata Polisi itu dengan memberikan tangannya untuk berjabat tangan dengan Baron, “Sama-sama, pak!” Kedua polisi itu pun pergi dan kemudian Baron kembali ke ruangan dan menunggu Aghnia hingga sadar. Beberapa jam pun berlalu, apel yang tadi Baron pot
Baron memergoki mereka berdua tepat dibelakang mereka, mereka berdua tidak sempat bereaksi begitu jauh hingga mereka tidak menatap Baron.“Siapa kalian dan mau apa kalian di depan kamar ini?” tanya Baron. Mereka berdua hanya saling melirik, karena sebuah palu sudah ada di depan mata mereka, “Oh, tidak mau menjawab, ya?” Tiba-tiba satu orang melakukan serangan spin dengan tangannya ke Baron, Baron langsung menunduk lalu menghantamkan palu itu ke kaki orang yang menyerangnya.“AGHHH!” Orang itu pun menjerit karena sakit yang ia rasakan ketika kakinya dihantam oleh palu, “Pelankan suaramu, istriku sedang tidur!” ujar Baron yang menyumpal mulut orang itu dengan ujung palu yang digunakan untuk mencabut paku. Satu orang lagi pun tidak tinggal diam, ia langsung mengeluarkan sesuatu dari balik sakunya. Baron langsung menarik palu itu dan memutarnya, lalu ia berbalik dan memukul tangan pria itu yang hendak mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. DUAGH! Saat Baron memukul tangan pria
Pria itu tidak lain dan tidak bukan adalah Susliki, salah satu anggota 12 Dynami dengan teknik benang baja yang ia miliki, Susliki mampu mengalahkan ratusan tentara dalam waktu singkat. Susliki juga memiliki kepintaran diatas rata-rata, maka dari itulah Susliki juga ditempatkan di sebuah divisi khusus bagian cyber. Pria yang terjerat oleh benang baja milik Susliki pun hanya terdiam mematung karena jika salah bergerak maka satu anggota tubuh pasti akan terlepas.“Susliki, kamu begitu cepat datang ke sini!” kata Baron dengan menyimpan palu itu di saku celananya, “Jendral, ketika saya mendengar ada perintah khusus dari Jendral mana mungkin saya terlambat. Tapi, siapa orang ini?” Susliki begitu penasaran karena Baron sendiri yang mengejarnya, Susliki pun berdiri di depan pria itu dengan memegang seutas tali yang melintang di depan wajahnya, “Kamu, kenapa lari?” tanya Susliki dengan bahasa Rusia.“Dia tidak akan paham!” imbuh Baron, Susliki pun tertawa karena ia sendiri sadar bahwa ha
Baron dan Susliki pun keluar, Susliki yang mengikuti langkah Baron yang cepat pun sempat berlari kecil, “Apa yang terjadi dengan Jendral? Kenapa, langkah Jendral begitu cepat?” gumam Susliki. Baron berjalan hingga sampai ke kamar Aghnia, “Susliki, kamu tunggu di sini!” perintah Baron, Susliki pun memberi hormat pada Baron. Baron pun masuk ke kamar Aghnia dan mendapati Aghnia yang masih tertidur, “Bagaimana aku keluar? Aku juga tidak mungkin untuk meninggalkan Aghnia sendirian, ada William dan juga mungkin suruhan dari Billy atau keluarga Hasya,” batin Baron. Aghnia pun mulai terbangun dan melihat Baron, “Kamu, mau kemana?” tanya Aghnia yang langsung menanyakan pada Baron, “Aku, akan pergi sebentar,” jawab Baron dengan pelan agar Aghnia bisa membaca gerak bibirnya.“Apa?” tanya Aghnia karena masih ada masalah di pendengarannya, Baron pun menuliskan kata yang sama dengan ucapannya, “Kemana?” tanya Aghnia sambil melihat Baron dengan pandangan yang tidak ingin Baron untuk pergi, “Aku
Di sebuah Negeri berdiri seorang yang ditakuti oleh militer di seluruh Negara. Orang dari Asia yang mampu menguasai Eropa dalam pertempuran Agung. Dialah sang Jendral Theos Yang Agung, Baron Vasilias. Di belakang Baron, berdiri barisan para tentara yang sudah menyelesaikan tugasnya, Baron membalikkan badannya dan para tentara itu memberi hormat kepada Baron.Sebelum menjadi sosok jenderal yang ditakuti dan disegani, Baron hanya seorang menantu tak berguna yang selalu diinjak-injak oleh keluarga istrinya.Dulu, di kediaman keluarga Hasya, Baron sering diperlakukan tidak manusiawi. Bahkan, mereka memberi makan Baron dengan nampan dan piring yang biasanya diberikan pada Anjing. Tak hanya itu, ia bahkan dianggap oleh lingkungannya sebagai anak haram yang dibuang oleh keluarganya sendiri.Sampai akhirnya keburukan nasibnya memuncak. Di dalam sebuah kamar, semua keluarga istrinya melihat Baron dan seorang wanita yang merupakan sahabat istrinya tengah berada di satu ranjang dengan tanpa b
Di saat Baron sedang melihat Aghnia yang terbaring, ia dikejutkan dengan hadirnya sosok yang ia benci selama ini. “Siapa kau?” tanya seorang pria yang datang dengan membawa istrinya, serta ada dua orang pasangan tua di belakangnya.“Suara itu?!” Baron menggetarkan giginya dan melihat ke arah suara tersebut berasal.“Mereka!” batin Baron.“Baron?!” ucap pria tersebut yang tidak lain adalah Ivan Hasya serta istrinya. Keterkejutan mereka melihat Baron yang datang dengan sosok yang berbeda, membuat mereka syok. Dan, pandangan Baron yang dulunya seperti pria polos kini berubah menjadi tegas dan berwibawa.“Kau! Kenapa kau ada di sini, Baron?!” tanya Ivan.“Kenapa? Apa aku harus memilih alasan yang jelas untuk itu?” jawab Baron sambil menunjukkan ke arah Aghnia.“Istriku! Aghnia Hasya! Dia terbaring di sana dan kamu masih bertanya untuk apa aku disini, Ivan?!” Tiba-tiba sebuah tamparan melayang keras di wajah Baron, akan tetapi wajah Baron cukup keras alhasil tangan dari Jessica lah ya