Share

Surat Penangkapan

Cklek

Arsenio membuka pintu kamar mandi. Setelah dia selesai mengganti bajunya. Saat Arsenio hendak berjalan menuju ranjang. Langkahnya terhentikan. Melihat tempat di mana ia menemukan putranya terjatuh dan bersimbah darah.

Hati Arsenio kembali dibalut duka. Tapi perasaan itu dikalahkan oleh pikirannya. Yah, Arsenio masih memikirkan putranya yang masih bayi, tapi dia bisa sampai terjatuh ke lantai.

“Bagaimana Arlo bisa terjatuh? Dia masih bayi, dan dia tidak mungkin bisa bergerak. Apa ada orang yang menjatuhkannya? Tapi siapa? Tadi malam Arlo tinggal sendirian di rumah.”

Arsenio terus memutar otaknya, namun Arsenio tetap tidak menemukan jawabannya. Arsenio sampai mengacak rambutnya karena frustasi.

Semakin lama di dalam kamar. Semakin Arsenio terbawa suasana hatinya. Bahkan tanpa diundang air matanya berjatuhan. Ada rasa sesak di dalam dadanya yang benar-benar mengganggunya.

“Lebih baik aku keluar.”

Arsenio melangkahkan kakinya berjalan keluar dari dalam kamar. Arsenio berjalan menuju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status