Share

Bab 106 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya

Walaupun membenci anggota Keluarga Sinjaya, aku masih bisa menoleransi Giana. Aku bisa memaafkan sikapnya yang dingin kepadaku. Manusia adalah makhluk egois, siapa yang tidak tergiur melihat keuntungan di depan mata?

Giana memintaku pergi ke rumah Keluarga Sinjaya, tetapi aku menolaknya. Pengalaman tempo hari membuatku agak trauma. Aku menawarkannya untuk bertemu di sebuah kafe yang terletak di dekat rumah Keluarga Sinjaya.

Hatiku agak luluh saat bertemu Giana. Aku bersikap ramah seperti sebelumnya. Sebenci-bencinya kepada Keluarga Sinjaya, aku tidak tega sampai melawan orang tua.

Setelah beberapa hari tidak bertemu, Giana terlihat sangat lesu dan tidak bersemangat. Raut wajahnya pun tampak gelisah.

Sebenarnya aku dapat memahami perasaan Giana. Aku memesan segelas susu hangat untuknya sambil menunggunya membuka pembicaraan.

Giana mengangkat kepalanya dan bertanya dengan terbata-bata, "Adele .... Bagaimana keadaannya?"

Giana bertanya sambil meneteskan air mata. Harus kuakui, Giana meman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status