Share

Bab 96 Bukan Kebetulan

Taufan mematung di tempat, dia tidak menyangka reaksiku sekuat ini.

Fanny bergegas menggendong Adele yang menangis ketakutan, lalu melirik sekilas ke arah Taufan dan menarikku pergi.

Sesampainya di rumah Fanny, aku masih gemetar membayangkan pemandangan menjijikkan yang kusaksikan tadi. Aku belum makan apa-apa sejak tadi, tetapi gejolak lambung memaksaku muntah. Karena perut kosong, aku memuntahkan cairan empedu berwarna hijau yang sangat pahit.

Adele berdiri di sampingku, sepasang matanya yang bulat tampak berkaca-kaca. Dia khawatir dan takut melihat kondisiku. "Mama, ayo cari Papa."

Aku memeluk Adele sambil berusaha menenangkannya. "Ada Mama di sini. Mama akan selalu berada di sampingmu."

Aku tidak sanggup memberi tahu Adele. Mulai sekarang, Adele akan kehilangan sosok seorang ayah selamanya.

Setelah menenangkan diri, aku menghubungi Haikal untuk menanyakan beberapa hal. Aku juga meminta Fanny mencari beberapa orang untuk membantuku melakukan beberapa hal.

Sekarang hanya Fanny satu-s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status