Share

Thirteenth

Senja menemani hati yang tak dapat dipahami. Vania tak tahu, apa yang harus ia lakukan. Handuk masih terkalung di lehernya. Air masih menetes dari rambutnya. Tubuhnya masih segar. Wangi sabun mandi masih menempel di tubuhnya. Membuat dirinya sendiri merasa tenang saat mencium aromanya.

“Apa saja yang perlu dibawa?” tanya ayah Vania.

Vania menoleh. Menatap wajah ayahnya dan nafasnya sedikit tersengal. Vania menarik nafas dalam-dalam.

“Ada apa?” sang ayah kembali bertanya.

“Gak apa-apa, Pa.” Jawab Vania.

“Yang mana?” tanya ayahnya lagi.

“Yang itu, sama yang warna cokelat, dan tas yang sedang.” Tunjuk Vania sambil menunjuk tas yang menumpuk di depannya.

“Ih, banyak bener.” Kata ayahnya.

“Emang kenapa?” Vania mengernyitkan dahi.

“Emang itu apa saja isinya?” tanya sang ayah.

“Itu isinya buku, baju, dan berkas.” J

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status