Share

Saatnya Mengakhiri

Ramon menyesap anggurnya dengan dada sesak. Ingatan dari ucapan Ganis berulang-ulang berputar di otaknya. Ia terus minum meskipun sudah mabuk. Hatinya terasa sakit dan remuk. Begini menyakitkannya patah hati itu. Baru pertama kali seumur hidupnya ia merasakannya. Kenapa pada Ganis? gadis biasa dengan standar biasa yang berani-beraninya memporak-porandakan dirinya. Begitu mudahnya gadis itu bilang kalau cintanya sudah hilang. Malah menuduh cinta yang ia rasakan adalah cinta yang semu dan tak nyata.

Ia memang tak pernah jatuh cinta seperti pada Ganis sebelumnya. Mengapa di usianya yang sudah hampir kepala 4 ia baru mengalaminya. Selama ini ia selalu menganggap cinta sejati yang dialami dan dikatakan orang hanyalah suatu sia-sia. Kini rasanya bernafas saja susah.

Hatinya mulai memanas rasa sakit itu kini menjadi kemarahan. Ia marah pada dirinya sendiri. Kenapa tidak sedari awal ia menyadari perasaannya yang sesungguhnya. Kenapa ia begitu bodoh menuruti saran Ganis untuk tetap bersama S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status