Share

Terlambat

Ramon turun dari mobilnya. Hari masih pagi. Hawa sejuk pegunungan terasa begitu menyegarkan. Ia jadi paham kenapa Pak Dirman memilih pulang kampung daripada bekerja terus untuknya. Ia memberi isyarat pada salah satu anak buahnya untuk bertanya pada seorang wanita paruh baya yang sedang menggendong balita di depan sebuah rumah kecil dan sederhana yang terbuat dari papan dan juga anyaman bambu.

Bi Sunnah segera berbalik untuk kembali masuk ke dalam rumah namun terlambat salah satu orang dari mereka telah memanggilnya.

"Bu maaf bisa mengganggu sebentar," tanya seorang pria mendekati bi Sunnah. Bi Sunnah mencoba tersenyum seraya menyembunyikan wajah Givani. Ia hanya ingin mengantisipasi kekhawatirannya seandainya dugaannya benar kalau pria barat itu kemungkinan ayah Givani.

"Ya ada apa ya pak?" kata Bi Sunnah.

"Apa anda tahu pak Dirman? apa pria itu masih tinggal di sini?" tanya orang itu.

Bi Sunnah berpikir cepat. Ia menjadi lebih waspada.

"Ini memang kediaman Pak Dirman. Anda mengena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status