Share

26. Cita-cita

Dari kecil Adinda sudah bercita-cita menjadi perancang busana. Sejak masa kanak-kanak, ia sudah memperlihatkan bakat alamnya, menggambar pola, membuat baju-baju boneka yang paling trendy. Setiap kali ia dengan bangganya memamerkan ciptaannya pada ibu dan ayahnya, keduanya memeluknya erat. "Kau sangat berbakat sayang, suatu hari kau akan menjadi perancang busana terkenal."

Lain lagi dengan Keysa, dia seakan tak pernah punya cita-cita, saat Adinda memperlihatkan hasil karyanya dia hanya tersenyum dan berkata, "Kakak sangat luar biasa."

Ibunya pernah berkata, "Sayang, setiap anak harus punya cita-cita, jadi untuk mewujudkan impianmu kelak, harus dimulai dari sekarang."

"Aku bosan bu, aku ingin menjadi isteri yang sholehah saja."

Syakila menatapnya tak percaya, semula dia berharap anak keduanya ini akan mengatakan aku ingin menjadi dokter, tapi nyatanya kalimat itu yang keluar dari bibirnya. Dan ketika Syakila menceritakan keinginan putri keduanya pada Geraldy, suaminya itu hanya berkat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status