Share

36. Menangis

“M-mas mau apain aku?” Zea bertanya begitu kaku kepada Natan yang kini sudah menindih tubuhnya dari atas.

Zea sengaja menahan nafas saat berada di bawah bawah Natan dengan posisi se-ambigu ini.

“Udah aku bilang, Baby. Kita harus lanjutin ritual kita yang tertunda semalam,” bisik Natan serak.

Suara serak Natan kembali membuat bulu kuduk Zea meremang, namun sialnya Zea juga tersipu karena suara serak nan lirih Natan itu terdengar seksi di telinganya.

“Saya masih kecil loh, Mas.” Mata Zea bergerak liar mencari celah untuk membebaskan diri dari Natan, tapi bibirnya malah berceloteh asal menyahuti kalimat Natan.

Natan tersenyum miring melihat pergerakan Zea yang seperti cacing kepanasan di bawahnya.

“Oh ya, mungkin maksud kamu masih kecil tapi sudah bisa bikin anak kecil,” koreksi Natan membuat Zea tak mampu lagi berkata-kata.

“Saya belum siap, Mas.” Akhirnya Zea mengutarakan apa yang ia rasakan.

Dengan mengumpulkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status