Share

Bekas Cakaran di Lengan Sang Dokter Setelah Keluar dari Kamar Ke-tiga

Dinda tersentak. Andra mencengkeram lengannya dengan sangat kencang. Dalam keremangan cahaya lampu, Dinda bisa melihat raut wajah tampan itu tampak begitu dingin dan mengancam.

Gadis itu terpaku sesaat. Andra tampak menakutkan dengan ekspresi seperti itu.

Begitu tersadar, Dinda meringis merasakan sakit di lengannya.

"Aw, sakit," lirihnya.

Andra langsung melepaskan cengkeramannya. Ekspresinya pun langsung berubah.

"Dinda?" tanyanya.

"I-iya. Maafkan saya, masuk dan mengobati Dokter tanpa izin," ucapnya takut.

Andra bangkit dan menghela napas. "Tidak apa-apa. Aku juga minta maaf karena menyakitimu."

Dinda mengangguk.

"Apa ... kamu udah selesai mengobatinya?"

"Belum," Dinda menggeleng.

"Kalo begitu, aku minta tolong diteruskan, ya? Aku tidak bisa mengobatinya sendiri."

Dinda mengangguk kikuk. Dan pipinya langsung memerah saat melihat Andra membuka baju hingga terlihat badannya yang tegap dan dadanya yang bidang.

Ah ... Dinda tak sanggup lagi meneruskan tatapannya pada perut sang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status