Share

Bab 88

Tengah berada dimarkas bersama dengan teman-temannya, Aldo hanya duduk menyendiri ketika para kawannya tengah bermesraan dengan perempuan bayaran. Ia tak ada niat untuk bergabung dan mengambil satu wanita disisinya, ia masih mengingat janin yang kini Syan kandung.

"Hai bung, apa sekarang milikmu sudah menemukan sangkarnya sampai nggak mau bergabung dengan kita," teriak salah satu kawannya yang tengah menjamah tubuh wanita didepannya.

"Loe urus aja urusan loe!" balas Aldo yang tak ingin ambil pusing.

Tak lama sebuah pesan video masuk kedalam ponselnya, mata Aldo begitu tak percaya dengan apa yang kini dilihatnya. Istrinya, wanita yang selama ini mati-matian ia coba cintai terlihat begitu menikmati tubuh laki-laki lain.

Aldo mengepalkan kedua tangannya, begitu marah kecewa juga terkhianati. Semua kini rasanya sia-sia, semua pengorbanan juga perjuangannya berbalik menusuknya. Menusuk terlalu dalam hingga membuatnya mati rasa.

"Mau kemana bro," teriak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status