Share

Bab 32 – Permainan Panas Malam Itu

“Sherena? Apa maksudmu?”

Mahanta menoleh kaget mendengar suara Ziana yang sudah berdiri di belakangnya. Ekspresi perempuan itu sangat dingin, tapi menuntut sebuah penjelasan.

“Apa yang dia lakukan? Aku tidak suka dibohongi lagi, Maha. Jawab aku.”

Mutlak menuntut jawaban. Tidak ada kesempatan bagi Mahanta untuk berkilah kali ini. Pria itu harus mengatakan yang sebenarnya.

“Maafkan aku, Na. Kita bicarakan setelah Lintang kembali ya. Jangan sampai Bu Hannah dengar.”

Ziana menahan segala keingintahuannya dan memilih kembali ke tempat duduknya. Rasa mualnya kini berganti menjadi rasa kesal yang teramat sangat pada Mahanta. Lagi-lagi Sherena menjadi alasan Mahanta mengulur waktu.

Kepercayaan Ziana pada Mahanta kini berada di ambang krisis lagi. Tidak menutup kemungkinan Mahanta hanya menggunakan Lintang dan Hannah untuk memikirkan alasan lain untuk menutupi kebenaran. Disaat seperti ini, Ziana masih tidak tegas jika berhubungan dengan Hannah.

“...Na? Ziana?” panggil Hannah sambil mengguncan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status