Share

Pembuktian cinta

Kayana tertawa terpingkal-pingkal melihat reaksi Linda. Wanita yang menyukai Rafandra itu pergi dengan wajah masam dan kesal. Pasalnya, sepanjang ia mengoceh tak satu pun ditanggapi oleh Rafandra atau mungkin, karena niatnya makan siang bersamanya gagal karena ada Kayana di sana.

"Rafa, si Linda lucu deh. Dia sepertinya kesal," kekeh Kayana.

"Bukan salah aku dong. Dia yang memaksakan diri."

"Dia itu benar teman kamu?" tanya Kayana penasaran. Rafandra mengangguk. "Bagaimana ceritanya bisa suka sama kamu?"

"Ceritanya panjang. Dulu, dia satu projek sama aku waktu masih kuliah. Terus, lama kelamaan dia suka. Katanya, aku tuh cowok yang lembut dan paling pengertian," ujar Rafandra menyombongkan dirinya di depan Kayana.

"Kenapa kamu tidak balas cintanya?" Rafandra menoleh lalu terdiam sejenak. "Dia kan cantik," sindir Kayana.

"Dia itu kan selalu kejar-kejar aku." Rafandra menggedikkan bahunya.

"Oh, karena kamu paling alergi kalau dikejar-kejar sama cewek?" Rafandra mengangguk lagi. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status