Share

Jalan Menuju Agni

Karina menarik tubuhnya dan mendudukkan dirinya di kursi tunggu panjang di depan ruang UGD. “Kamu harus tenang, gimana kamu mau buat Tante kuat, kalau kamu aja lemah.” Karina dengan kata-kata bijaknya memberi nasihat Axel sembari menaruh tangannya di bahu Axel.

Axel yang risih dengan sentuhan itu membuang tangan Karina dengan bahunya sendiri. Dia meringkuk di bangku dan menundukkan kepalanya. Karina yang agak kesal tidak bisa melampiaskan kemarahannya karena mengerti yang terjadi pada Axel saat ini.

Karina pun duduk di samping Axel, menunggu dokter keluar. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya pada Karina, orang yang membawa mamanya ke rumah sakit.

Setelah sekitar sejam menunggu di ruang tunggu UGD, akhirnya dokter keluar dengan membawa brankar Bu Ningsih keluar dari ruang UGD.

“Ma.” Axel yang melihat sontak bangkit dan memeriksa ibunya yang pingsan dengan infus di tangan mamanya.

“Sebentar ya, mau dibawa ke ruang inap dulu.” Salah satu perawat yang membawa nakas Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status