Share

Episode 32

Perjalanan dilanjutkan namun Ran Xieya sempat berpikir, untuk tiba di gedung aula itu dia harus melewati jalan yang panjang. Ran Xieya menyenanginya, sepanjang jalan banyak toko yang berjualan. Riuh seperti pasar, bahkan siang sudah berganti senja, dimana kedua iris magentanya bisa melihat perlip-perlip lampion yang mulai dihidupkan.

Ada banyak hal yang menarik pikirannya, riuhnya pasar ini seolah tengah bersiap menyambut festival yang besar. Tampak dari banyaknya pernak-pernik berwarna merah dan emas. Ran Xieya pun singgah di sebuah kedai yang menjual lampion beraneka bentuk, kedua matanya berseri menatap takjub lampion-lampion indah itu.

“Tuan sebaiknya Anda membeli, sebelum habis," tawar Paman Tua penjual lampion itu.

Ran Xieya hanya tersenyum, gelak hatinya dipanggil Tuan namun dia tak mengubris. Pakaiannya yang memang seperti laki-laki dengan hanya sebagian sanggul disurai hitam panjangnya. Tak mengenakan riasan dan tak memakai aksesoris. Siapapun akan mengiranya sebagai seorang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status