Share

Bab 55 - Dalam Mimpi

Hatiku terasa lebih ringan setelah kami bicara baik-baik di kamar. Kami duduk begitu dekat di sofa dan mendiskusikan banyak hal. Tentu saja banyak berciuman juga. Ehem. Sampai akhirnya perutku berbunyi merusak suasana indah tersebut.

Kami keluar dari kamar sambil bergandengan tangan. Aku menekan bel kamar Nola, tetapi tidak ada respons. Aku menekan bel kamar teman kami, juga tidak ada respons. Sepertinya mereka sudah turun ke restoran lebih dahulu.

Dan dugaanku benar. Nola menyambut kedatangan kami dan mengajak kami untuk duduk bersama mereka. Makan malam itu sangat menyenangkan sampai para pria kenalan teman-temanku datang ke meja kami. Salah satu dari mereka mengenal Jonah dan bersikap tidak sopan dengan meletakkan tangannya di atas meja agar bisa menjabat tanganku. Tepat di atas piring Jonah.

“Pria yang banyak bicara itu adalah anak salah satu pengusaha besar di Jakarta,” ucap Jonah yang akhirnya membuatku mengerti mengapa dia bersikap seolah-olah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status