Share

Mencari Saksi

Mata tajam itu menatap Indi sebab memanggilnya dengan sebutan yang cukup membuat emosinya memuncak.

“Kurang ajar kamu, Indi! Berani-beraninya kamu memanggilku dengan sebutan itu!” pekik Dipta tak terima dengan hinaan yang dilontarkan oleh Indi kepadanya.

Indi kemudian tersenyum miring. “Gimana rasanya, nggak enak kan, dipanggil dengan sebutan seperti itu? Dan elo, dengan enaknya menghina gue bahkan merendahkan harga diri gue dengan cara ajak tidur! Satu sama, Pradipta! Sekarang gue mau nanya sama elo. Apa yang udah elo katakan ke bokap gue sampai jantung dia kambuh?”

Indi memekik bertanya kepada Dipta yang telah membuat papanya jatuh pingsan tak sadarkan diri karena jantungnya kambuh ulah Dipta. Siapa lagi kalau bukan Dipta sementara yang ada di sana hanya ada lelaki itu.

Dan Bi Inah mana mungkin bicara bohong kepadanya bila Dipta menemui Wijaya ke rumahnya.

Dipta lantas tersenyum miring. "Awas! Saya mau ketemu dengan anak saya. Sepertinya kalian sudah tidak bisa dipertahankan lagi. D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status