Share

Bab 68

Bab 68

Agha mondar mandir di ruang kerja sembari memegangi kertas yang ia corat coret. Sudah lama ia merencanakan untuk melamar Artha pada bapaknya. Ia menunggu waktu dan hari yang tepat dan hari inilah ia akan melamar Artha pada bapak.

Kemarin, ketika Artha bertanya kapan akan melamarnya pada bapak, Agha langsung menjawab besok. Meski sudah ia rencanakan jauh-jauh hari, tapi kenapa ketika tiba di hari H, ia malah gugup dan sulit berkonsentrasi. Isi kertas yang ia tulis sendiri pun sangat sulit ia hapal. Kertas itu sudah menjadi usang dan keriting karena bolak balik ia buka dan remas. Ia mengusap wajah secara kasar dan mengambil kembali kertas yang sempat ia lempar.

Pintu ruangannya dibuka oleh Ucok dan menepuk pundak Agha. Pria itu terlojak kaget padahal Ucok menepuk pundaknya dengan pelan.

"Kenapa lo gak ketuk pintu?" Bentak Agha pada Ucok.o

"Lo yang gak dengar! gue udah ketuk pintu ruangan lo berulang kali," jawab Ucok sembari meletakkan sebuah map ke meja Agha.

"Lagian lo kena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status