Share

Bab 47c

"Duduk dulu, Mbak!" Pemilik salah counter di mall itu memberikan bangku pada Sekar. Tak tega dia melihat ibu hamil yang sudah pucat.

"Makasih, Pak." Sekar akhirnya bisa sedikit bernafas lega, meski perutnya masih terasa melilit. Entah mengapa, mendadak terasa mulas.

Beberapa orang berkerumun mendekat.

“Kontraksi, ya, Mbak?” tanya seorang ibu yang ada di dekat Sekar.

Sejenak Sekar berfikir. Dia pernah mendengar kata-kata kontraksi, tapi seperti apa rasanya belum tahu. Bahkan, dia belum sempat googing.

Meski pekerjaan kantor tidak melelahkan, namun hampir tiap hari dia sampai rumah sudah lepas magrb, dan berangkat habis subuh untuk menghindari macet. Jadilah, sampai rumah sudah lelah. Tak sempat dia mencari informasi mengenai kehamilan dan melahirkan. Paling, berkonsulasi saja saat periksa.

"Kamu nggak papa, kan, Dik?" Wajah Gilang agak panik. Dia pun belum mengerti dengan pertanyaan ibu tadi.

“Kasih minum, Mas!” usul salah seorang bapak yang turut mendekat.

Gilang mengan
ET. Widyastuti

Makasih yang sudah berkenan mampir. Jangan lupa baca juga cerita best sellerku: BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA. Terimakasih.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status