Share

Bab 48a

“Ini jam tiga pagi, Dik. Tunggu subuh deh. Nanti aku nanya ke tetangga,” sahut Gilang sambil kembali menarik selimut lagi.

“Kok tetangga. Dia kan bukan dokter. Nanya dokter saja. Kan Mas sudah simpan nomornya,” balas Sekar sambil memegang perutnya.

Benar juga. Kenapa nanya tetangga? Guman Gilang.

“Tapi masih dini hari, Dik. Nggak enak mengganggu istirahat Bu Dokter!” dalih Gilang.

Sekar semakin geram. Dia sudah tak tahan, tapi suaminya masih saja beralasan.

“Itu kan memang tugasnya, Mas. Dokter kandungan itu siaga 24 jam. Karena persalinan bisa kapan saja,” sahut Sekar. Dia masih memegang perutnya karena merasa sakit sekali. Lebih sakit dibanding saat dia datang bulan.

“Iya...iya...” Gilang bangun dan menyambar ponselnya. Segera dicari nomor Bu Dokter langganannya. Dia memang sudah meminta izin sewaktu-waktu konsultasi begitu usia kehamilan sembilan bulan.

“Coba dibawa ke RS saja, nanti diperiksa sama dokter atau bidan yang jaga,” saran sang dokter.

“Tuh, Mas. Apa aku bilang. Ay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Uly Muliyani
Haha..Gilang lucu jg yah...sdh gak kuat menahan sakit..msh mau nunggu subuh dlu..msh 2 jam lg..
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
gemes deh sm gilang .... doain jd bucin akut loh... baik tp trll cuek n jutek
goodnovel comment avatar
carsun18106
banyak kok suami yg ngga terlalu peduli sama istrinya menjelang kelahiran, pas melahirkan, stlh bayi lahir, nah apakah gilang seperti ini, atau mulai berubah stlh melihat perjuangan sekar melahirkan?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status