Share

Amarilis Yang Layu

      Meski tubuhku terasa lelah, aku sama sekali tidak bisa memejamkan mata. Sesuatu sepertinya menekan kepalaku. Beberapa kali menguap tapi tidak lantas membuatku tidur pulas. Masih kupandangi langit-langit kamar yang remang.

    Padahal aku selalu membayar gajinya tepat waktu meski keuangan kedai sedang sulit. Aku menjadikan Yus sebagai praduga tak bersalah untuk pertama kalinya. Pertama kalinya berpikiran buruk kepada orang yang kupercaya bertahun-tahun. Boleh saja kusebut ini pengkhianatan. Rasanya sungguh menyakitkan sampai membuat dadaku benar-benar sesak    

    Kepalaku jadi semakin sakit saja.

***

   Keesokan harinya, aku diantar ke rumah sakit oleh Erika untuk menjalani MRI sekaligus kontrol kepalaku pasca kebakaran itu. Badanku seluruhnya masuk ke dalam benda bulat besar. Setelah itu, petugas segera keluar dan memantau hasilnya lewat komputer.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status