Share

Dita Tantrum

   Seketika, dadaku ini terasa panas, terbakar oleh sesuatu di dalam sana. Tidak salah aku menganggapnya pria yang selalu serius itu sebagai pengkhianat setelah aku menganggap dia sebagai saudaraku sendiri. Rasa kecewa akan Dita yang tidak jujur sedari awal malah membuat api di dada ini semakin membara.

Brak!

   Aku memukul meja hingga membuat minuman milikku tumpah, mengeluarkan kekesalanku tanpa peduli reaksi pengunjung lain.

“Kenapa harus berbohong di awal!” pekikku sembari berdiri dari tempat duduk.

    Dita bergidik, tertunduk menyembunyikan air matanya. Rahangku bergetak, memandang reaksi di hadapanku ini.

“Asal kamu tahu saja, aku sudah frustasi karena kedai yang terbakar. Kamu malah membuatnya semakin rumit dengan cerita karanganmu,” cecarku.

“Ma …maaf!”

“Jika kalian berdua ingin mengkhianatiku, sekalian saja bunuh aku daripada membuatku semaki

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status