Share

Konsentrasi di Jalan yang Buyar

Teriakan itu membuatku tidak melanjutkan langkah, padahal pintu lift sudah terbuka. Saat itu juga, aku menoleh ke arahnya.

“Keluarkan kakakku dari jeruji besi!” pintanya.

   Keningku mengerut, mataku menyipit.

“Apa yang kamu katakana?” tanyaku.

“Aku bilang bebaskan Kak Yus dari penjara!” pekiknya.

“Aku gak ngerti maksudmu!” Aku mengacuhkan gadis itu, menggaet tangan Erika kemudian memencet tombol lift. Menunggu sebentar.

“Jangan pura-pura gak tahu. Kamulah yang harus bertanggung jawab atas yang menimpa kakakku!” cecarnya.

Ting!

   Pintu lift pun terbuka. Aku dan Erika melangkah masuk. Kutatap gadis itu lekat-lekat. Matanya mengandung  dendam, kemarahan dan ambisi menghancurkan seseorang tetapi juga di mata itu menguarkan jiwa yang kesepian.

 Pintu lift pun tertutup setelah Erika menekan tombol ground. Perlahan, lift berjalan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status