Share

Perbincangan Singkat dengan Tina

Mata kami beradu tatap. Gadis ini benar-benar tidak mengerti yang sebenarnya terjadi sehingga kakaknya di penjara.

“Kamu menuduh kakakku membakar kedai, tidur di penjara dan membuat kami terlantar.” Tina menambahkan.

“Coba tenang, Tina. Minum dulu biar pikiranmu jernih.” Aku mempersilakan.

    Tina tidak menuruti perintahku. Alih-alih minum teh di depannya, titik bening mulai menyembul dari ujung  matanya. Terisak lalu berkata dnegan lirih.

“Aku mohon, bebaskan kakakku!” ucapnya lirih.

“Aku udah bilang, aku gak bisa jaminkan apapun tentang kebebasan kakakmu. Dia juga di penjara karena kesalahannya.” Aku mengulang kalimat sebelumnya dengan sedikit penambahan.

“Jika kamu ada keluhan selain membebaskan kakakmu, aku akan mendengarkan. Kamu gak ngerti duduk perkaranya seperti apa, kan?”

   Aku menelan ludah, mengambil jeda. Menghadapi gadis labil yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status